Bima, Ncuhinews.com - Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaidy memimpin secara langsung upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) sekaligus HUT PGRI ke-80 yang berlangsung di Lapangan Kantor Bupati Bima, Selasa pagi (25/11/2025). Upacara ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, pimpinan dan anggota DPRD, para Kepala OPD, Kabag Setda, camat, korwil, pengawas pendidikan, kepala sekolah, para guru, pejabat eselon IV, serta seluruh ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Bima.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, yang menekankan bahwa peringatan Hari Guru bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali tugas mulia para guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk karakter, serta menjaga masa depan Indonesia yang kita cintai.
Menteri menyampaikan bahwa tema peringatan tahun ini adalah “Guru Hebat, Indonesia Kuat.” Beliau menegaskan bahwa tidak akan pernah ada Indonesia yang kuat tanpa kehadiran guru yang hebat. Guru hebat digambarkan sebagai:
1. Guru yang mengajar dengan hati, tidak sekadar mentransfer ilmu, tetapi menanamkan nilai-nilai Pancasila.
2. Guru adaptif, yang mampu memanfaatkan teknologi namun tetap menjunjung kearifan lokal.
3. Guru inovatif, yang menjadikan kelas sebagai ruang inspirasi yang minim diskriminasi.
Pada bagian lain sambutannya, Menteri Dikdasmen menyoroti kompleksitas tata kelola guru, ketimpangan distribusi, ketidakjelasan status, serta isu keterlambatan pembayaran tunjangan profesi yang sering mengganggu fokus guru dalam mengajar. Untuk menjawab berbagai persoalan tersebut, Pemerintah Pusat bersama DPR serta kementerian/lembaga terkait sedang memfinalisasi kebijakan strategis monumental berupa sentralisasi tata kelola guru dan tenaga kependidikan.
Kebijakan ini disambut meriah oleh para peserta upacara, yang serentak bertepuk tangan ketika Menteri menegaskan bahwa dengan pengelolaan guru ditarik ke pusat, tidak akan ada lagi keterlambatan pembayaran TPG, Tamsil, serta proses administrasi lain yang selama ini membebani daerah. Kesejahteraan guru diharapkan menjadi lebih terjamin, seragam, dan tepat waktu. Selain itu, status guru honorer juga diharapkan dapat terselesaikan dengan lebih baik dan tidak lagi tergantung pada kebijakan daerah.
Dalam sambutannya, Menteri turut mengajak para guru menyukseskan empat program prioritas pendidikan nasional:
1. Wajib belajar 13 tahun, memastikan tidak ada anak Indonesia yang terputus pendidikannya.
2. Program Mutu Vokasi SMK (Link and Match), kolaborasi pendidikan dengan dunia industri (DUDI) agar pembelajaran selaras kebutuhan dunia kerja.
3. Penguatan literasi dan karakter, termasuk distribusi 1,5 juta buku bacaan bermutu ke sekolah-sekolah berliterasi rendah dan pelestarian bahasa daerah.
4. Inovasi budaya digital, mendorong pemanfaatan IT seperti smart board dan platform digital sebagai alat bantu pembelajaran.
Di akhir sambutannya, Menteri mengajak seluruh guru memperbarui komitmen untuk mendidik dengan adil dan mengabdi tanpa batas.
Wakil Bupati Bima kemudian menambahkan pesan khusus dari Pemerintah Kabupaten Bima. Ia mengajak para guru untuk kembali pada jati diri sebagai pendidik, menjaga integritas, serta menjauhi keterlibatan dalam politik praktis. Menurutnya, jika dunia pendidikan tercampur oleh kepentingan politik, maka kualitas pendidikan di Kabupaten Bima akan menurun secara keseluruhan.
Beliau juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung peningkatan kompetensi guru, penyediaan fasilitas pendidikan, serta kebijakan yang berpihak pada kemajuan dunia pendidikan. Dengan semangat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-80, Wakil Bupati berharap seluruh guru di Kabupaten Bima dapat menjadi teladan, bekerja sepenuh hati, serta memberikan layanan pendidikan terbaik bagi anak-anak Bima dan Indonesia.
(8@ht14r).

No comments