Ncuhi News

Halaman

    Social Items

Bima, Ncuhi news. Com-Memasuki hari keempat pelaksanaan pelatihan Calon Kepala Sekolah Kabupaten Bima tahun 2025, suasana kegiatan berlangsung aman, lancar, dan penuh semangat. Sebanyak 130 calon kepala sekolah yang mengikuti pelatihan Alhamdulillah seluruhnya dalam kondisi sehat, bugar, dan tetap antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan, meskipun sebagian besar peserta bukan lagi usia muda. Semangat belajar para peserta tak kalah dengan generasi muda, mencerminkan tekad kuat untuk terus bertumbuh dan berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Bima.
Pada Rabu, 17 Desember 2025, kegiatan pelatihan berlanjut dengan agenda penting, yakni kunjungan pembelajaran ke sekolah mentor. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kemampuan observasi calon kepala sekolah terhadap praktik nyata pengelolaan sekolah, budaya belajar, serta kepemimpinan pendidikan di lapangan.
 Dalam kunjungan ini, peserta tidak sekadar melihat bangunan fisik sekolah, tetapi diarahkan untuk melakukan pengamatan mendalam terhadap berbagai aspek penting yang mencerminkan kualitas manajemen sekolah.
Fokus Pengamatan di Sekolah Mentor.
Adapun aspek pengamatan yang menjadi perhatian utama meliputi:
1. Lingkungan Fisik dan Fasilitas Sekolah
Peserta diminta tidak hanya terpukau oleh kemegahan gedung, tetapi menilai fungsi dan pemeliharaan fasilitas. Kebersihan toilet menjadi indikator utama manajemen kebersihan sekolah, termasuk ketersediaan air dan sabun. Kondisi ruang kelas diamati dari segi pencahayaan, sirkulasi udara, serta kenyamanan belajar. Selain itu, keberadaan karya siswa yang dipajang di dinding kelas atau lorong sekolah menjadi cerminan kreativitas dan kebanggaan sekolah terhadap muridnya. Fasilitas penunjang seperti perpustakaan, laboratorium, ruang komputer, dan area olahraga juga menjadi bagian dari pengamatan, khususnya terkait kerapian dan perawatannya.
2. Suasana Kelas dan Proses Pembelajaran
Peserta mengamati secara langsung interaksi guru dan siswa di dalam kelas. Apakah pembelajaran berlangsung satu arah atau dua arah, tingkat antusiasme guru, keterlibatan siswa, hingga manajemen kelas dalam menangani siswa yang kurang fokus. Rasio guru dan murid turut menjadi perhatian untuk melihat efektivitas proses belajar mengajar.
3. Interaksi Sosial dan Budaya Sekolah
Aspek ini terlihat jelas saat jam istirahat. Perilaku siswa, pola bermain, tingkat kerukunan, pengawasan guru, hingga potensi bullying diamati secara cermat. Kesopanan siswa dalam menyapa guru dan tamu menjadi indikator keberhasilan pendidikan karakter. Tingkat kebisingan sekolah juga dinilai, apakah merupakan kegaduhan yang produktif atau justru kekacauan yang tidak terkendali.
4. Keamanan dan Kesehatan (Safety & Hygiene)
Keamanan sekolah menjadi faktor krusial yang diamati, mulai dari prosedur tamu masuk, penjagaan gerbang, hingga keberadaan sistem pengawasan. Kondisi kantin sekolah turut diperhatikan, khususnya kebersihan, higienitas makanan, dan nilai gizinya. Selain itu, alur penjemputan siswa diamati untuk memastikan keamanan dan ketertiban.
Peserta Kegiatan
Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai sekolah dasar di Kabupaten Bima yang terbagi dalam beberapa kelas.
para peserta pelatihan terdiri dari berbagai kecamatan yang ada di kabupaten Bima dengan latar belakang pengalaman yang beragam, memperkaya diskusi dan refleksi selama pelatihan.
Harapan ke Depan
Melalui kunjungan ke sekolah mentor ini, para calon kepala sekolah diharapkan tidak hanya memperoleh gambaran ideal tentang pengelolaan sekolah, tetapi juga mampu melakukan refleksi kritis dan mengambil praktik baik untuk diterapkan di sekolah masing-masing. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pelatihan Calon Kepala Sekolah Kabupaten Bima tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga kontekstual dan berbasis pengalaman nyata di lapangan.
Semangat, kesehatan, dan kebersamaan yang terjaga hingga hari keempat ini menjadi modal kuat bagi para calon kepala sekolah untuk melangkah menjadi pemimpin pembelajaran yang berkarakter, visioner, dan berpihak pada murid. (Baht14r)

Empat Hari Pelatihan Berjalan Lancar, Calon Kepala Sekolah Kabupaten Bima Turun ke Sekolah Mentor

Bima, Ncuhinews.com  — Program unggulan Selasa Menyapa kembali menyapa masyarakat Kecamatan Wera. Pada Selasa sore, pukul 16.00 WITA, Bupati Bima Ady Mahyudi dan Wakil Bupati Bima Irfan Zubaidy bertolak dari Pendopo Bupati menuju Desa Ntoke dan Desa Bala untuk melaksanakan rangkaian kegiatan pelayanan terpadu kepada masyarakat.
Sesampainya di wilayah Wera, rombongan disambut meriah oleh masyarakat, pemerintah desa, tokoh agama, pemuda, dan pelaku UMKM. Suasana hangat dan penuh antusiasme tampak dari sepanjang jalur penerimaan, menandakan betapa  kehadirannya  dinantikan oleh masyarakat di kecamatan Wera.
Suasana penyambutan terus berlangsung, sampai waktu  magrib, Bupati dan Wakil Bupati bersama masyarakat melaksanakan salat berjamaah di Masjid Raya Nurul Hasanah, Desa Ntoke.
 Usai Magrib, kegiatan dilanjutkan dengan jamuan makan malam bersama, kemudian waktu sholat isya tiba  kembali menggelar salat berjamaah di masjid yang sama.

Selepas itu, acara berlanjut dengan Ngopi Bareng dan Bazar UMKM, yang dimeriahkan oleh penampilan tarian daerah dan kasidah rebana oleh PKK Desa Ntoke. Suasana malam terasa semarak, penuh kebersamaan dan kegembiraan warga.
Dalam kesempatan ini, Bupati dan Wakil Bupati secara resmi membuka kegiatan Selasa Menyapa, lalu memperkenalkan lima pelaku UMKM lokal serta berdiskusi bersama masyarakat. 
Rangkaian kegiatan malam ditutup setelah mendengarkan kisah inspiratif pemuda desa, dan tepat pukul 23.00 WITA kegiatan malam hari diakhiri.
Untuk penginapan, Bupati Ady Mahyudi bermalam di Desa Ntoke, sedangkan Wakil Bupati Irfan Zubaidy menginap di Desa Bala.

Pada pukul 03.00 kegiatan diawali dengan salat malam, diteruskan dengan salat Subuh berjamaah dan ceramah agama di Masjid Raya Nurul Hasanah. 
Menjelang pukul 07.00 WITA, masyarakat berkumpul untuk mengikuti senam bersama, dilanjutkan dengan agenda menyapa warga dan menerima aspirasi masyarakat. Semua rangkaian berlangsung dengan aman, tertib, dan penuh kekeluargaan.

Pukul 08.00 WITA dilaksanakan penanaman pohon di lapangan, halaman sekolah, masjid, dan halaman rumah warga sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Pada hari yang sama dilakukan pula pembangunan rabat beton sepanjang 100 meter di desa Ntoke, dilanjutkan dengan pemasangan prasasti Selasa Menyapa di Kantor Desa Ntoke.

Pelayanan Terpadu Selasa Menyapa
Mulai pukul 08.30–15.30 WITA, berbagai pelayanan pemerintah dihadirkan terpadu di Desa Ntoke, meliputi:
1. Layanan Kesehatan Lengkap, yaitu pemeriksaan kesehatan ibu hamil, balita, remaja, dan lansia
Deteksi dini dan imunisasi, khitanan/sunatan
Tensi, cek kesehatan umum dan anak sekolah,pemeriksaan, pencabutan, penambalan, dan pengobatan gigi, deteksi dini kanker payudara, pemeriksaan IVA, pelayanan kesehatan mata dan fisioterapi,donor darah, konseling gizi dan edukasi CTPS, kampung anti DBD, pelayanan KB bergerak, dan penanganan limbah medis
2. Layanan Kependudukan DISDUKCAPIL, berlokasi di Aula Kantor Desa Ntoke meliputi:
Perekaman e-KTP, penerbitan KK
Akta kelahiran dan kematian,
dan penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA)
3. Layanan UMKM/IKM dan Perizinan, dilaksanakan di lapangan Desa Ntoke yaitu:
Pembuatan NIB, Sertifikasi Halal, Sertifikat POM, Izin PIRT, dan pelayanan izin UMKM/IKM lainnya
4. Layanan Tenaga Kerja (DISNAKERTRAN) meliputi:
Pelayanan CPMI, pembuatan AK-1 (Kartu Kuning), BPJS, Ketenagakerjaan, dan osialisasi Pelatihan Berbasis Kompetensi.
5. Layanan Sosial & Keagamaan,
Layanan BPJS, PKH, dan bantuan sosial lainnya, jonsultasi keluarga SAMARA, Story Telling Sirah Nabi, dan pelayanan keagamaan oleh mitra organisasi Islam.
6. Pelayanan Kesehatan Hewan meliputi: Pembinaan kesehatan hewan dan vaksin ternak di lokasi kandang masyarakat.
7. Gerakan Pangan Murah (GPM) yautu: Menyediakan kebutuhan pokok harga terjangkau bagi warga.
8. Pelayanan Barcode BBM Gratis
Disediakan oleh tim DISTANBUN untuk mempermudah akses masyarakat terhadap BBM bersubsidi.
9. Layanan Kepegawaian Terpadu
Melayani berbagai administrasi kepegawaian bagi ASN setempat.

Rangkaian program Selasa Menyapa di Desa Ntoke dan Desa Bala Kecamatan Wera berjalan sukses, aman, dan penuh antusiasme masyarakat. Kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Bima tidak hanya membawa kebersamaan, tetapi juga menghadirkan berbagai pelayanan nyata yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Program ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Bima untuk terus mendekatkan layanan, mendengar aspirasi, dan membangun daerah dari desa ke desa se-kabupaten Bima.
(Bahtiar).

Selasa Menyapa di Kecamatan Wera

Bima, ncuhinews.com-Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (DIKBUDPORA) Kabupaten Bima menggelar kegiatan pembekalan persiapan Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) bertempat di Ruang Pengawas DIKBUDPORA Kabupaten Bima.

 Kegiatan ini menjadi tahap awal sebelum para peserta mengikuti pelatihan resmi yang akan diselenggarakan di SKB Kecamatan Bolo.
Pembekalan ini dibuka oleh Kepala Dinas dikbupora Kabupaten Bima Zunaidin, S.Sos., M.M.,dan di hadiri oleh Kabid PTK Ibu Ico Rahmawati S.Pd.M.Pd, pejabat struktural DIKBUDPORA, serta puluhan guru yang telah ditetapkan sebagai peserta BCKS. Suasana kegiatan berlangsung penuh keseriusan, mencerminkan kesiapan para calon pemimpin sekolah dalam meningkatkan kualitas manajerial dan kompetensi kepemimpinan mereka.

Dalam arahannya, Kepala Dinas dikbupora Kabupaten Bima menekankan pentingnya kesiapan mental, administrasi, serta pemahaman terhadap regulasi terkait tugas kepala sekolah. Para peserta juga diberikan gambaran mengenai alur pelatihan, standar kompetensi yang harus dicapai, serta peran strategis kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di satuan pendidikan masing-masing.
Melalui pembekalan ini, pada sambutan kedua  Kabid PTK Ico Rahmawati S.Pd.M.Pd berharap kepada para peserta BCKS dapat mengikuti proses pelatihan dengan lebih terarah dan siap menghadapi tantangan kepemimpinan sekolah. Kegiatan ini sekaligus menjadi komitmen pemerintah daerah untuk memastikan setiap calon kepala sekolah memiliki bekal yang kuat guna mewujudkan pendidikan Kabupaten Bima yang lebih maju, profesional, dan berdaya saing.
Pelaksanaan ini rencananya akan di buka pada tanggal 5 Desember 2025 dan keesokan harinya dimulai kegiatan Pembelajaran Daring dari tanggal 6 sampai 12 Desember 2025 dan pembelajaran Luring (Pelatihan) dari tanggal 13  sampai 23 Desember 2025. (8@ht14r)

Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima Gelar Pembekalan Pelatihan BCKS



Oleh Bahtiar,S.Pd.

Bima, ncuhinews.com-Dunia pendidikan kita menghadapi tantangan yang tak kunjung selesai, salah satunya adalah dilema mengenai tenaga pendidik yang kurang menunjukkan keseriusan dalam menjalankan tugas profesionalnya. Meski telah diamanatkan menjadi guru, sebagian PTK tampak belum sepenuhnya memahami makna mendalam dari profesi yang mereka emban. Kehadiran mereka di sekolah sering kali sekadar memenuhi formalitas administratif; mereka datang, masuk kelas, lalu mengajar apa adanya, tanpa persiapan dan tanpa perencanaan yang matang.
Fenomena ini bukan lagi hal baru. Di banyak sekolah, masih banyak dijumpai guru yang tidak menyiapkan perangkat pembelajaran—mulai dari RPP, modul ajar, jurnal kelas, hingga catatan evaluasi peserta didik. Padahal, dokumen-dokumen tersebut bukan sekadar tumpukan berkas formalitas, melainkan peta jalan yang menentukan ke arah mana proses pembelajaran akan dibawa. Tanpa perangkat itu, proses belajar mengajar berjalan tanpa arah, mengalir seadanya, dan tidak mengikuti alur kompetensi yang seharusnya ditanamkan kepada peserta didik.

Akibatnya, materi pelajaran menjadi tidak teratur dan tidak berjenjang. Hari ini membahas satu topik, besok meloncat ke materi lain tanpa keterkaitan. Anak-anak menerima pengetahuan secara acak, tanpa fondasi dan tanpa jembatan konsep yang memadai. Dalam jangka panjang, kondisi ini menciptakan generasi yang belajar bukan karena mereka memahami, tetapi karena mereka terpaksa menghafal tanpa makna. 
Mereka kehilangan kesempatan untuk memiliki kemampuan berpikir yang runtut, kritis, dan mendalam—hal yang seharusnya menjadi tujuan utama pendidikan.

Yang paling dirugikan tentu saja para siswa. Mereka datang ke sekolah dengan harapan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, namun justru menemui kebingungan akibat tidak konsistennya materi yang diberikan. Ketika alur pembelajaran tidak jelas, pemahaman yang mereka dapatkan pun menjadi rapuh. Celah-celah kekosongan konsep ini pada akhirnya berpotensi menghambat perkembangan kompetensi mereka. Ketika mereka naik ke jenjang berikutnya, ketidaksiapan akademik mereka semakin tampak, dan akar permasalahannya kembali kepada fondasi awal yang tidak dibangun dengan baik.

Lebih memprihatinkan lagi, ketidakseriusan mengajar ini menciptakan kultur negatif di lingkungan sekolah. Guru yang tidak disiplin akan menjadi panutan buruk bagi siswa. Bagaimana mungkin peserta didik diajarkan tentang tanggung jawab, integritas, dan kerja keras, jika sebagian tenaga pendidiknya sendiri tidak menghadirkan sikap tersebut dalam kesehariannya? Pada akhirnya, pendidikan tidak hanya gagal dalam mentransfer ilmu, tetapi juga gagal dalam membentuk karakter.
Padahal, profesi guru bukanlah sekadar pekerjaan yang menuntut kehadiran fisik. Ia adalah amanah besar, sebuah tanggung jawab moral yang melekat kuat dalam setiap langkah pendidik. 

Guru adalah arsitek peradaban yang memengaruhi cara berpikir, bertindak, dan bermimpi para generasi penerus. Ketika seorang guru mengajar tanpa persiapan, sesungguhnya ia sedang meremehkan masa depan anak-anak yang mempercayakan ilmu kepadanya.
Dalam konteks ini, perlu ada kesadaran bersama bahwa kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur atau teknologi yang tersedia, tetapi sangat bergantung pada kualitas manusia yang mengelolanya. 

Tanpa guru yang serius, sistem pendidikan secanggih apa pun tidak akan mampu menghasilkan perubahan berarti. Sudah saatnya tenaga pendidik merenungkan kembali komitmen profesionalnya. Apakah mereka hadir di sekolah hanya sebagai kewajiban, atau sebagai panggilan jiwa untuk mencerdaskan bangsa?
Untuk keluar dari dilema ini, perlu ada pembinaan berkelanjutan, supervisi yang lebih terarah, dan budaya sekolah yang mengedepankan profesionalisme. Guru membutuhkan dukungan, tetapi juga perlu diingatkan bahwa tanggung jawab mereka bukan main-main. Hanya dengan keseriusan, ketulusan, dan persiapan yang matang, pendidikan dapat menjadi sebuah kekuatan yang benar-benar mampu mengubah masa depan.

Dilema Tenaga Pendidik yang Kurang Serius Dalam Mengajar

Bima, Ncuhinews.com - Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaidy  memimpin secara langsung upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) sekaligus HUT PGRI ke-80 yang berlangsung di Lapangan Kantor Bupati Bima, Selasa pagi (25/11/2025). Upacara ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, pimpinan dan anggota DPRD, para Kepala OPD, Kabag Setda, camat, korwil, pengawas pendidikan, kepala sekolah, para guru, pejabat eselon IV, serta seluruh ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Bima.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, yang menekankan bahwa peringatan Hari Guru bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali tugas mulia para guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk karakter, serta menjaga masa depan Indonesia yang kita cintai.
Menteri menyampaikan bahwa tema peringatan tahun ini adalah “Guru Hebat, Indonesia Kuat.” Beliau menegaskan bahwa tidak akan pernah ada Indonesia yang kuat tanpa kehadiran guru yang hebat. Guru hebat digambarkan sebagai:
1. Guru yang mengajar dengan hati, tidak sekadar mentransfer ilmu, tetapi menanamkan nilai-nilai Pancasila.
2. Guru adaptif, yang mampu memanfaatkan teknologi namun tetap menjunjung kearifan lokal.
3. Guru inovatif, yang menjadikan kelas sebagai ruang inspirasi yang minim diskriminasi.
Pada bagian lain sambutannya, Menteri Dikdasmen menyoroti kompleksitas tata kelola guru, ketimpangan distribusi, ketidakjelasan status, serta isu keterlambatan pembayaran tunjangan profesi yang sering mengganggu fokus guru dalam mengajar. Untuk menjawab berbagai persoalan tersebut, Pemerintah Pusat bersama DPR serta kementerian/lembaga terkait sedang memfinalisasi kebijakan strategis monumental berupa sentralisasi tata kelola guru dan tenaga kependidikan.
Kebijakan ini disambut meriah oleh para peserta upacara, yang serentak bertepuk tangan ketika Menteri menegaskan bahwa dengan pengelolaan guru ditarik ke pusat, tidak akan ada lagi keterlambatan pembayaran TPG, Tamsil, serta proses administrasi lain yang selama ini membebani daerah. Kesejahteraan guru diharapkan menjadi lebih terjamin, seragam, dan tepat waktu. Selain itu, status guru honorer juga diharapkan dapat terselesaikan dengan lebih baik dan tidak lagi tergantung pada kebijakan daerah.
Dalam sambutannya, Menteri turut mengajak para guru menyukseskan empat program prioritas pendidikan nasional:
1. Wajib belajar 13 tahun, memastikan tidak ada anak Indonesia yang terputus pendidikannya.
2. Program Mutu Vokasi SMK (Link and Match), kolaborasi pendidikan dengan dunia industri (DUDI) agar pembelajaran selaras kebutuhan dunia kerja.
3. Penguatan literasi dan karakter, termasuk distribusi 1,5 juta buku bacaan bermutu ke sekolah-sekolah berliterasi rendah dan pelestarian bahasa daerah.
4. Inovasi budaya digital, mendorong pemanfaatan IT seperti smart board dan platform digital sebagai alat bantu pembelajaran.
Di akhir sambutannya, Menteri mengajak seluruh guru memperbarui komitmen untuk mendidik dengan adil dan mengabdi tanpa batas.
Wakil Bupati Bima kemudian menambahkan pesan khusus dari Pemerintah Kabupaten Bima. Ia mengajak para guru untuk kembali pada jati diri sebagai pendidik, menjaga integritas, serta menjauhi keterlibatan dalam politik praktis. Menurutnya, jika dunia pendidikan tercampur oleh kepentingan politik, maka kualitas pendidikan di Kabupaten Bima akan menurun secara keseluruhan.
Beliau juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung peningkatan kompetensi guru, penyediaan fasilitas pendidikan, serta kebijakan yang berpihak pada kemajuan dunia pendidikan. Dengan semangat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-80, Wakil Bupati berharap seluruh guru di Kabupaten Bima dapat menjadi teladan, bekerja sepenuh hati, serta memberikan layanan pendidikan terbaik bagi anak-anak Bima dan Indonesia.
(8@ht14r).

Wakil Bupati Bima Pimpin Upacara HGN 2025 dan HUT PGRI Ke-80

Bima, ncuhinews.com - Dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun PGRI ke-80, PGRI Kecamatan Wera menggelar Lomba Cerdas Cermat tingkat SD/MI dan SMP/MTs.
 Kegiatan ini mengusung tema “Dengan Jasa Guru, Kami Siap Menjadi Generasi Hebat.”
Acara yang berlangsung meriah di Aula Kantor Korwil Pendidikan Kecamatan Wera tersebut yang seharusnya diikuti oleh 33 SD/MI serta 12 SMP/MTs se-Kecamatan Wera,tapi karena ada sesuatu halangan, maka peserta yang mengikuti lomba menjadi 17 peserta  tingkat SD/MI dan 7 peserta Tingkat SMP/MTs.
Mereka tampil penuh semangat, saling menunjukkan kemampuan akademik, ketangkasan berpikir, serta kerja sama tim yang solid.
Pemenang Lomba Tingkat SD/MI yaitu:
Juara 1 SDN Sangiang
Juara 2 SDN Wora
Juara 3  SDN Inpres Sangiang
dan Juara Harapan 1 SDN Hidirasa.
sedangkan  Pemenang Lomba Tingkat SMP/MTs yaitu:
Juara 1 SMPN 2 Wera
Juara 2 SMPN 7 Wera
Juara 3 SMPN 3 Wera
dan Juara Harapan 1 SMPN 4 Wera.
Dan sebelum kegiatan Lomba Cerdas Cermat tingkat SD/MI dan SMP/MTs, Pengurus PGRI Kecamatan Wera juga telah melaksanakan lomba Guru inovasi Tingkat SMP/MTs dan mendapat peringkat ke 5 se-Kabupaten Bima sedangkan lomba Guru inovasi Tingkat SMA/Aliah juga mendapat peringkat ke 5 Se-kabupaten Bima.
 Dan Ketua PGRI mengungkapkan, pada tanggal 25 November 2025 usai upacara peringatan HUT PGRI ke-80 di adakan lomba final dalam ajang pertandingan Sepak bola turnamen PGRI cup dari 3 klub yang diutus,satu klub masuk final dan akan merebutkan  peringkat Pertama di lapangan Mangge maci kota bima.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para siswa untuk mengasah kemampuan dan menumbuhkan rasa percaya diri. Melalui kegiatan seperti ini, semangat belajar dan penghargaan terhadap jasa guru semakin tertanam kuat pada generasi muda Kecamatan Wera.
(B@hti@r)

Sambut HGN dan HUT PGRI Ke-80. PC PGRI Kecamatan Wera Gelar Lomba Cerdas Cermat

Kota Bima, ncuhinews.com - Dalam rangka pelaksanaan upacara peringatan Hari Guru Nasional tahun 2025 yang akan digelar pada tanggal 25 November 2025 mendatang, Kepala Dinas Dikpora Kota Bima Drs. H. Mahfud, M. Pd pimpin rapat persiapan pada Selasa (18/11) di ruang rapat kantor Dinas setempat. 
Dalam rapat yang dihadiri oleh para Ketua K3S, Ketua MKKS SMP, IGTKI, Korwas, PGRI, IGI, HIMPAUDI, Kabid Olahraga, Kabid PNFI dan sejumlah pejabat fungsional dan Struktural Dinas Dikpora tersebut membahas susunan panitia, personil pelaksana upacara, undangan, konsumsi, sound sistem, dan hal-hal teknis lainnya. 
Dalam arahannya Mahfud menegaskan bahwa peringatan HGN tahun ini harus dilaksanakan dengan meriah namun  penuh hidmad. Karena ini menyangkut guru dan pendidikan. Untuk itu perlu dipersiapkan secara optimal dengan melibatkan semua stakeholders pendidikan yang ada. "Saya berharap kita semua bekerjasama secara kolaboratif dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk menyukseskan kegiatan peringatan HGN ini," tegas Mahfud. "Jadi dalam forum ini kita akan diskusikan beberapa poin penting dalam mendukung keterlaksanaan hajatan ini," lanjut mantan Kadis Kominfo dan Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah ini.

Sementara dalam sesi diskusi, Ketua K3S Kecamatan Raba yang juga Ketua PGRI Senior, Suhardin, M. Si dalam kesempatan pertama memberikan beberapa solusi terhadap beberapa kendala yang dihadapi oleh panitia, yang kemudian diamini dan didukung oleh semua Ketua K3S, Ketua MKKS, Ketua IGTKI dan yang mewakili Ketua PGRI Kota Bima. Kepala Dinas Dikpora Kota Bima menyambut baik dan berterima kasih atas saran-saran dari Pak Suhardin dan peserta rapat lainnya, dan menyimpulkan beberapa poin kesepakatan bersama. Adapun poin-poin tersebut adalah (1) Upacara HGN dilaksanakan pada tanggal 25 November 2025 di lapangan kantor Wali Kota Bima pukul 07.30 Wita, (2) Semua peserta upacara dari unsur guru wajib memakai baju batik PGRI, atau sesuai seragam organaisasinya, (3) Setiap satuan pendidikan wajib mengutus minimal 10 orang guru untuk mengikuti upacara di halaman Kantor Wali Kota, (4) Setiap satuan pendidikan agar segera memasang spanduk HGN di sekolah masing-masing, (5) Upacara di sekolah bisa dilaksanakan pada tanggal 25 November atau esok harinya (opsional). (@rj)

Jajaran Dinas Dikpora Kota Bima Rapat Persiapan Upacara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025.