Bima, Ncuhi news. Com-Memasuki hari keempat pelaksanaan pelatihan Calon Kepala Sekolah Kabupaten Bima tahun 2025, suasana kegiatan berlangsung aman, lancar, dan penuh semangat. Sebanyak 130 calon kepala sekolah yang mengikuti pelatihan Alhamdulillah seluruhnya dalam kondisi sehat, bugar, dan tetap antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan, meskipun sebagian besar peserta bukan lagi usia muda. Semangat belajar para peserta tak kalah dengan generasi muda, mencerminkan tekad kuat untuk terus bertumbuh dan berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Bima.
Pada Rabu, 17 Desember 2025, kegiatan pelatihan berlanjut dengan agenda penting, yakni kunjungan pembelajaran ke sekolah mentor. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kemampuan observasi calon kepala sekolah terhadap praktik nyata pengelolaan sekolah, budaya belajar, serta kepemimpinan pendidikan di lapangan.
Dalam kunjungan ini, peserta tidak sekadar melihat bangunan fisik sekolah, tetapi diarahkan untuk melakukan pengamatan mendalam terhadap berbagai aspek penting yang mencerminkan kualitas manajemen sekolah.
Fokus Pengamatan di Sekolah Mentor.
Adapun aspek pengamatan yang menjadi perhatian utama meliputi:
1. Lingkungan Fisik dan Fasilitas Sekolah
Peserta diminta tidak hanya terpukau oleh kemegahan gedung, tetapi menilai fungsi dan pemeliharaan fasilitas. Kebersihan toilet menjadi indikator utama manajemen kebersihan sekolah, termasuk ketersediaan air dan sabun. Kondisi ruang kelas diamati dari segi pencahayaan, sirkulasi udara, serta kenyamanan belajar. Selain itu, keberadaan karya siswa yang dipajang di dinding kelas atau lorong sekolah menjadi cerminan kreativitas dan kebanggaan sekolah terhadap muridnya. Fasilitas penunjang seperti perpustakaan, laboratorium, ruang komputer, dan area olahraga juga menjadi bagian dari pengamatan, khususnya terkait kerapian dan perawatannya.
2. Suasana Kelas dan Proses Pembelajaran
Peserta mengamati secara langsung interaksi guru dan siswa di dalam kelas. Apakah pembelajaran berlangsung satu arah atau dua arah, tingkat antusiasme guru, keterlibatan siswa, hingga manajemen kelas dalam menangani siswa yang kurang fokus. Rasio guru dan murid turut menjadi perhatian untuk melihat efektivitas proses belajar mengajar.
3. Interaksi Sosial dan Budaya Sekolah
Aspek ini terlihat jelas saat jam istirahat. Perilaku siswa, pola bermain, tingkat kerukunan, pengawasan guru, hingga potensi bullying diamati secara cermat. Kesopanan siswa dalam menyapa guru dan tamu menjadi indikator keberhasilan pendidikan karakter. Tingkat kebisingan sekolah juga dinilai, apakah merupakan kegaduhan yang produktif atau justru kekacauan yang tidak terkendali.
4. Keamanan dan Kesehatan (Safety & Hygiene)
Keamanan sekolah menjadi faktor krusial yang diamati, mulai dari prosedur tamu masuk, penjagaan gerbang, hingga keberadaan sistem pengawasan. Kondisi kantin sekolah turut diperhatikan, khususnya kebersihan, higienitas makanan, dan nilai gizinya. Selain itu, alur penjemputan siswa diamati untuk memastikan keamanan dan ketertiban.
Peserta Kegiatan
Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai sekolah dasar di Kabupaten Bima yang terbagi dalam beberapa kelas.
para peserta pelatihan terdiri dari berbagai kecamatan yang ada di kabupaten Bima dengan latar belakang pengalaman yang beragam, memperkaya diskusi dan refleksi selama pelatihan.
Harapan ke Depan
Melalui kunjungan ke sekolah mentor ini, para calon kepala sekolah diharapkan tidak hanya memperoleh gambaran ideal tentang pengelolaan sekolah, tetapi juga mampu melakukan refleksi kritis dan mengambil praktik baik untuk diterapkan di sekolah masing-masing. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pelatihan Calon Kepala Sekolah Kabupaten Bima tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga kontekstual dan berbasis pengalaman nyata di lapangan.
Semangat, kesehatan, dan kebersamaan yang terjaga hingga hari keempat ini menjadi modal kuat bagi para calon kepala sekolah untuk melangkah menjadi pemimpin pembelajaran yang berkarakter, visioner, dan berpihak pada murid. (Baht14r)

No comments